Pengertian
E-Learning: Apa itu E-Learning - E-learning dapat didefinisikan sebagai sebuah
bentuk teknologi informasi pendidikan dalam bentuk elektronik. Pengertian
ini sejalan dengan huruf “E” pada kata E-Learning yang berarti “Elektronik”. Pengertian
e-learning sendiri sebenarnya sangat luas, namun istilah e-learning lebih tepat
ditujukan sebagai usaha untuk membuat transformasi proses belajar mengajar yang
ada di sekolah atau kampus ke dalam bentuk digital yang dijembatani oleh
teknologi internet. Dalam
teknologi e-learning, semua proses belajar mengajar yang biasa didapatkan di
dalam sebuah kelas dilakukan secara live namun virtual. Artinya pada saat yang
sama seorang pendidik mengajar di depan sebuah komputer yang ada di
suatu tempat.
Banyak ahli
yang menguraikan pengertian e-learning dari berbagai sudut pandang.
Salah satunya adalah Hartley yang mendefinisikan e-learning sebagai suatu jenis
cara belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa
dengan menggunakan media internet, intranet, atau media jaringan komputer
lainnya. E-learning merupakan upaya menghubungkan pembelajar (peserta didik)
yang secara fisik terpisah atau bahkan berjauhan namun dapat saling
berkomunikasi, berinteraksi, atau berkolaborasi secara langsung (synchronous)
maupun secara tidak langsung (asynchronous). Jadi, e-learning adalah
bentuk pembelajaran/pelatihan jarak jauh yang memanfaatkan teknologi
telekomunikasi dan informasi.
|
Ilustrasi E-Learning
|
E-learning adalah
suatu sistem atau konsep pendidikan yang memanfaatkan teknologi informasi dalam
proses belajar mengajar. Berikut beberapa pengertian E-learning dari berbagai
sumber:
- Pembelajaran yang disusun dengan tujuan menggunakan sistem elektronik atau komputer sehingga mampu mendukung proses pembelajaran (Michael, 2013:27).
- Proses pembelajaran jarak jauh dengan menggabungkan prinsip-prinsip dalam proses pembelajaran dengan teknologi (Chandrawati, 2010).
- Sistem pembelajaran yang digunakan sebagai sarana untuk proses belajar mengajar yang dilaksanakan tanpa harus bertatap muka secara langsung antara guru dengan siswa (Ardiansyah, 2013).
Karakteristik
E-learning
Menurut
Rosenberg (2001) karakteristik E-learning bersifat jaringan, yang membuatnya
mampu memperbaiki secara cepat, menyimpan atau memunculkan kembali,
mendistribusikan, dan sharing pembelajaran dan informasi.
Karakteristik E-learning menurut Nursalam (2008:135) adalah:
Karakteristik E-learning menurut Nursalam (2008:135) adalah:
- Memanfaatkan jasa teknologi elektronik.
- Memanfaatkan keunggulan komputer (digital media dan komputer networks)
- Menggunakan bahan ajar yang bersifat mandiri (self learning materials) kemudian disimpan di komputer, sehingga dapat diakses oleh doesen dan mahasiswa kapan saja dan dimana saja.
- Memanfaatkan jadwal pembelajaran, kurikulum, hasil kemajuan belajar, dan hal-hal yang berkaitan dengan administrasi pendidikan dapat dilihat setiap saat di komputer.
Manfaat
E-learning
Manfaat
E-learning adalah:
- Fleksibel. E-learning memberi fleksibilitas dalam memilih waktu dan tempat untuk mengakses perjalanan.
- Belajar Mandiri. E-learning memberi kesempatan bagi pembelajar secara mandiri memegang kendali atas keberhasilan belajar.
- Efisiensi Biaya. E-learning memberi efisiensi biaya bagi administrasi penyelenggara, efisiensi penyediaan sarana dan fasilitas fisik untuk belajar dan efisiensi biaya bagi pembelajar adalah biaya transportasi dan akomodasi.
Manfaat
E-learning menurut Pranoto, dkk (2009:309) adalah:
- Penggunaan E-learning untuk menunjang pelaksanaan proses belajar dapat meningkatkan daya serap mahasiswa atas materi yang diajarkan.
- Meningkatkan partisipasi aktif dari mahasiswa.
- Meningkatkan partisipasi aktif dari mahasiswa.
- Meningkatkan kemampuan belajar mandiri mahasiswa.
- Meningkatkan kualitas materi pendidik dan pelatihan.
- Meningkatkan kemampuan menampilkan informasi dengan perangkat teknologi informasi, dimana dengan perangkat biasa sulit dilakukan.
FUNGSI DAN PENYELENGGARAAN
E-LEARNING
Menurut Siahaan (2004), setidaknya
ada 3 (tiga) fungsi pembelajaran elektronik terhadap kegiatan pembelajaran di
dalam kelas (classroom instruction) :
1.Suplemen(tambahan)
Dikatakan berfungsi sebagai suplemen apabila peserta didik mempunyai kebebasan memilih, apakah akan memanfaatkan materi pembelajaran elektronik atau tidak. Dalam hal ini tidak ada kewajiban/keharusan bagi peserta didik untuk mengakses materi pembelajaran elektronik. Sekalipun sifatnya opsional, peserta didik yang memanfaatkannya tentu akan memiliki tambahan pengetahuan atau wawasan
2.Komplemen(pelengkap)
Dikatakan berfungsi sebagai komplemen apabila materi pembelajaran elektronik diprogramkan untuk melengkapi materi pembelajaran yang diterima peserta didik di dalam kelas. Sebagai komplemen berarti materi pembelajaran elektronik diprogramkan untuk melengkapi materi pengayaan atau remedial. Dikatakan sebagai pengayaan (enrichment) apabila kepada peserta didik yang dapat dengan cepat menguasai/ memahami materi pelajaran yang disampaikan pada saat tatap muka diberi kesempatan untuk mengakses materi pembelajaran elektronik yang memang secara khusus dikembangkan untuk mereka. Tujuannya agar semakin memantapkan tingkat penguasaan terhadap materi pelajaran yang telah diterima di kelas. Dikatakan sebagai
Dikatakan berfungsi sebagai suplemen apabila peserta didik mempunyai kebebasan memilih, apakah akan memanfaatkan materi pembelajaran elektronik atau tidak. Dalam hal ini tidak ada kewajiban/keharusan bagi peserta didik untuk mengakses materi pembelajaran elektronik. Sekalipun sifatnya opsional, peserta didik yang memanfaatkannya tentu akan memiliki tambahan pengetahuan atau wawasan
2.Komplemen(pelengkap)
Dikatakan berfungsi sebagai komplemen apabila materi pembelajaran elektronik diprogramkan untuk melengkapi materi pembelajaran yang diterima peserta didik di dalam kelas. Sebagai komplemen berarti materi pembelajaran elektronik diprogramkan untuk melengkapi materi pengayaan atau remedial. Dikatakan sebagai pengayaan (enrichment) apabila kepada peserta didik yang dapat dengan cepat menguasai/ memahami materi pelajaran yang disampaikan pada saat tatap muka diberi kesempatan untuk mengakses materi pembelajaran elektronik yang memang secara khusus dikembangkan untuk mereka. Tujuannya agar semakin memantapkan tingkat penguasaan terhadap materi pelajaran yang telah diterima di kelas. Dikatakan sebagai
program remedial, apabila peserta didik yang mengalami kesulitan
memahami materi pelajaran pada saat tatap muka diberikan kesempatan untuk
memanfaatkan materi pembelajaran elektronik yang memang secara khusus dirancang
untuk mereka. Tujuannya agar peserta didik semakin mudah memahami materi
pelajaran yang disajikan di kelas.
3.Substitusi(pengganti)
Dikatakan sebagai substitusi apabila e-learning dilakukan sebagai pengganti kegiatan belajar, misalnya dengan menggunakan model-model kegiatan pembelajaran. Ada 3 (tiga) alternatif model yang dapat dipilih, yakni : (1) sepenuhnya secara tatap muka (konvensional), (2) sebagian secara tatap muka dan sebagian lagi melalui internet, atau bahkan (3) sepenuhnya melalui internet.
Dikatakan sebagai substitusi apabila e-learning dilakukan sebagai pengganti kegiatan belajar, misalnya dengan menggunakan model-model kegiatan pembelajaran. Ada 3 (tiga) alternatif model yang dapat dipilih, yakni : (1) sepenuhnya secara tatap muka (konvensional), (2) sebagian secara tatap muka dan sebagian lagi melalui internet, atau bahkan (3) sepenuhnya melalui internet.
Ada beberapa pertimbangan untuk
menggunakan e-learning dewasa ini, antara lain :
a. harga perangkat
komputer semakin lama semakin terjangkau (tidak lagi diperlakukan sebagai
barang mewah).
b. Peningkatan kemampuan
perangkat komputer dalam mengolah data lebih cepat dan kapasitas penyimpanan
data semakin besar
c. Memperluas akses atau
jaringan komunikasi
d. Memperpendek jarah dan
mempermudah komunikasi
e. Mempermudah pencarian
atau penelusuran informasi melalui internet.
SYARAT & KENDALA E-LEARNING
Syarat-Syarat E-learning
Menurut Newsletter of ODLQC, 2001 (dalam
Siahaan) syarat-syarat kegiatan pembelajaran elektronik (e-learning) adalah :
a. kegiatan pembelajaran dilakukan melalui pemanfaatan jaringan
dalam hal ini internet.
b. Tersedianya dukungan layanan belajar yang dapat dimanfaatkan
oleh peserta belajar, misalnya CD-ROM atau bahan cetak
c. tersedianya dukungan layanan tutor yang dapat membantu peserta
belajar apabila mengalami kesulitan
d. adanya lembaga yang menyelenggarakan/mengelola kegiatan
e-learning
e. adanya sikap positif pendidik dan tenaga kependidikan terhadap
teknologi komputer dan internet
f. adanya rancangan sistem pembelajaran yang dapat
dipelajari/diketahui oleh setiap peserta belajar
g. adanya sistem evaluasi terhadap kemajuan atau perkembangan
belajar peserta belajar
h. adanya mekanisme umpan balik yang dikembangkan oleh lembaga
penyelenggara
Keunggulan
e-learning
E-learning dapat dengan cepat diterima dan
kemudian diadopsi adalah karena memiliki kelebihan/keunggulan sebagai
berikut (Effendi, 2005) :
a. Pengurangan biaya
b. Fleksibilitas. Dapat belajar kapan dan
dimana saja, selama terhubung dengan internet.
c. Personalisasi. Siswa dapat belajar sesuai
dengan kemampuan belajar mereka.
d. Standarisasi. Dengan e-learning mengatasi
adanya perbedaan yang berasal dari guru, seperti : cara mengajarnya, materi dan
penguasaan materi yang berbeda, sehingga memberikan standar kualitas yang lebih
konsisten.
e. Efektivitas. Suatu studi oleh J.D Fletcher
menunjukkan bahwa tingkat retensi dan aplikasi dari pelajaran melalui metode
e-learning meningkat sebanyak 25 % dibandingkan pelatihan yang menggunakan cara
tradisional
f. Kecepatan. Kecepatan distribusi materi
pelajaran akan meningkat, karena pelajaran tersebut dapat dengan cepat
disampaikan melalui internet.
Kendala-kendala
e-learning
Kendala atau hambatan dalam
penyelenggaraan e-learning, yaitu (Effendi, 2005) :
a. Investasi. Walaupun e-learning pada
akhirnya dapat menghemat biaya pendidikan, akan tetapi memerlukan investasi
yang sangat besar pada permulaannya.
b. Budaya. Pemanfaatan e-learning membutuhkan
budaya belajar mandiri dan kebiasaan untuk belajar atau mengikuti pembelajaran
melalui komputer.
c. Teknologi dan infrastruktur. E-learning
membutuhkan perangkat komputer, jaringan handal, dan teknologi yang tepat.
d. Desain materi. Penyampaian materi melalui
e-learning perlu dikemas dalam bentuk yang learner-centric. Saat ini masih
sangat sedikit instructional designer yang berpengalaman dalam
membuat suatu paket pelajaran e-learning yang memadai.
Kekurangan E-Learning
Sebagaimana asal kata dari e-learning yang
terdiri dari e (elektronik) dan
learning (belajar), maka system ini juga mempunyai
kekurangan, antara lain :
1. Bagi orang yang gagap teknologi, system ini
belum bisa diterapkan.
2. Keterbatasan jumlah computer yang dimiliki oleh
sekolah juga menghambat
pelaksanaan e-learning.
3. Kehadiran guru sebagai makhluk yang dapat
berinteraksi secara langsung dengan
para murid telah menghilang dari ruang-ruang
elektronik e-learning ini.
Kelemahan lain dalam e-learning yang sering
menjadi pembicaraan, antara lain kemungkinan adanya kecurangan, plagiasi, dan
pelanggaran hak cipta. Kuldep.
Pembelajaran dengan menggunakan e-learning juga harus membutuhkan jaringan internet untuk pembelajaran jarak jauh.
Pembelajaran dengan menggunakan e-learning juga harus membutuhkan jaringan internet untuk pembelajaran jarak jauh.
DAMPAK DAN PEMBIAYAAN
E-LEARNING
Para pelajar merasakan sensasi belajar
yang benar-benar berbeda dibandingkan kelas konvensional. Akses mereka terhadap
informasi juga meningkat dengan drastis. Selain itu, para pelajar juga dapat
memilih sendiri cara belajar yang dirasa paling cocok dengan kepribadian mereka
ketika mengikuti kelas e-learning. Para pendidik merasakan dampak dari
penggunaan e-learning terhadap metode pengajaran yang digunakan. Mereka perlu
melakukan adaptasi dalam cara pengajaran yang disampaikan yang tentunya berbeda
dengan metode konvensional. Selain itu juga diperlukan keahlian dalam
menyediakan materi pembelajaran yang menarik untuk digunakan melalui sistem
e-learning dan menggunakan fitur-fitur yang disediakan pada sistem e-learning
dengan optimal dan efisien. Institusi pendidikan juga merasakan dampak dari
penggunaan e-learning, khususnya dalam hal biaya penyelenggaraan pendidikan.
Institusi juga bertanggung jawab untuk mengadakan pelatihan kepada para tenaga
pengajarnya dan menyediakan teknologi atau media yang menjadi landasan dari
sistem e-learning yang digunakan.Segi pembiayaan adalah salah satu perhatian
utama bagi pihak yang. Adanya masalah biaya ini menyebabkan beberapa institusi
pendidikan yang memiliki keterbatasan finansial memilih untuk bekerja sama
dengan institusi pendidikan lain atau perusahaan penyedia layanan pengembangan
sistem e-learning.
PERAN INDUSTRI TI DALAM E-LEARNING
E-learning dikembangkan dari perpaduan
aspek pembelajaran dan aspek teknologi. Dari sisi teknologi, keberhasilan
e-learning mencakup perpaduan aspek teknologi:
·Software
·Hardware & Networking/communication
·Hardware & Networking/communication
Secara garis besar, kontribusi atau peran
dari perusahaan-perusahaan atau vendor TI terhadap perkembangan implementasi
e-learning dapat dikategorikan menjadi dua , yaitu sebagai :
- Technology Provider
- Service Provider
Technology provider di bidang e-learning
pun memiliki specialisasi yang berbeda, antara lain :
- Pengembang LMS -Learning Management System
Beberapa pengembang LMS di dunia antara
lain :
- Web-CT
Web-CT merupakan salah satu leader di
bidang e-learning software di dunia dengan spesialisasi untuk implementasi di
institusi pendidikan.
- BlackBoard
Dengan aplikasi Academic Suite-nya, Blackboard juga menjadi salah satu leader aplikasi e-learning untuk institusi pendidikan. - Plateau
- Saba
- SumTotal
- Docent
- Click2Learn
- TEDS
- RWD, dll
E-LEARNING DI ERA GLOBALISASI
Pembelajaran dengan bantuan komputer (PBK) atau
Computer Assisted Instruction (CAI) merupakan awal mula kemunculan dari
e-learning. Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, penerapan e-Learning merupakan
suatu strategi yang efektif untuk mengejar ketertinggalan bangsa kita dengan
bangsa lainnya yang sudah selangkah lebih maju dibidang ilmu pengetahuan dan
teknologi (iptek), terutama teknologi informasi. Sebagai solusi, e-Learning
memiliki keunggulan berupa biaya pengembangan yang lebih murah, lebih baik, serta
lebih cepat.
* Lebih Murah.
* Lebih Murah.
metode pembelajaran secara e-Learning tidak
mengharuskan peserta kegiatan belajar mengajar menghadiri suatu ruang tertentu,
tidak diperlukan keberadaan ataupun penyediaan seorang tutor.
* Lebih Baik.
metode pembelajaran secara e-Learning tidak
menetapkan seorang peserta sebagai bagian dari seluruh peserta lainnya
mengikuti cara belajar teman-teman lainnya. Hal ini, jelas sekali membuat
mereka yang memiliki intelegensia tinggi dapat mempelajari subjek masalah yang
ingin dipelajari secara lebih mendalam dan dapat lebih banyak lagi mendapatkan
informasi yang menarik.
*Lebih Cepat.
*Lebih Cepat.
asalkan peserta tersebut memiliki hak akses
perangkat teknologi informasi (misalnya komputer),
dengan cepat ia akan segera mendapatkan informasi
yang dicarinya, bahkan tanpa disadiri ia mungkin akan mendapatkan informasi
jauh melebihi dari apa yang ia cari.


Tidak ada komentar:
Posting Komentar