Minggu, 14 Juni 2015

UAS Sistem Informasi Management



A.    Sistem Informasi Management
1.      Keterkaitan Sim dengan Pendidikan
SIM merupakan pengelolaan data baik berupa nama, tempat atau petunjuk yang diolah secara sistematis sehingga membentuk informasi. Dalam dunia pendidikan dapat di contohkan adalah e- learning yaitu pembelajaran eletronik yang biasa di lakukan secara dengan jarak jauh yang pembelajaran dapat dilakukan di mana saja, kapan saja dan oleh siapa saja.
Contoh lainnya dengan dilakukan secara on line penerimaan siswa baru di suatu lembaga pendidikan, juga dapat membeli buku yang di lakukan secara on line, dan dapat mempermudah stakeholders melakukan administrasi disekolah.

2.      Keterkaitan SIM dengan pemerintahan
Sistem informasi sering di gunakan pemerintah dalam menyimpan dokumen dengan pengarsipan yang ada di pemerintahan. Mengelola data yang ada dalam pemerintahan agar tetap terjaga kearsipannya dan keharahasiaan dapat terjaga dengan di buatnya sistem pada perusahaan yang ada.

3.      Keterkaitan SIM dengan masyarakat / sosial
Sistem Informasi yang di lakukan di Masyrakat dapat di lakukan dapat mempermudah masyarakat dalam membentuk organisasi dalam masyrakat dan berhubungan dengan masyarakat lain nya. Biasa di sebut dengan Public Relation.
Selain itu dalam pembuatan KTP, Sangat dibutuhkan sistem informasi untuk mengelola data- data yang ada di masyarakat dari laki-laki dan wanita, dari jenis pekerjaan dan status kewarganegaraan.

B.     Teknologi Informasi
1.      Keterkaitan Teknologi Informasi di Bidang Pendidikan E-EDUCATION.
Pengaruh global mengakibatkan terjadinya perubahan di bidang pendidikan seperti kurang nya tatap muka antara pendidik dan peserta didik, karena pendidikan di masa akan akan berubah menjadi pendidikan yang bisa di rasakan oleh siapa saja, dan kapan saja karena semua nya sudah di tentukan oleh jaringan informasi yang membuat pendidikan tidak harus di laksanakan di dalam sekolah atau gedung, tetap bisa melaui internet.
Penggunaan komputer dapat meningkatkan hasil belajar siswa, tetapu kompute tidak dapat mengganti peran guru secara keseluruhan dalam pembelajaran. Komputer tidak lain hanyalah alat pembantu pembelajaran . Pembelajaran dengan komputer dan guru lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran yang di lakukan oleh guru saja atau dengan komputer saja.
Salah satu contohnya adalah distance learning yaitu pendidikan terbuka dengan modus jarak jauh. Dengan metode ini juga di temukan beberapa masalah misalnya kurangnya interaksi guru dengan siswa. Tetapi dengan cara ini bisa menghemat waktu bagi siswa yang berada di luar negeri tanpa harus mengeluarkan uang banyak untuk bertemu secara langsung .
Komputer di gunakan sebagai media pembelajaran memiliki keuntungannya :
1.      Meningkatkan perhatian dan konsentrasi siswa pada materi pembelajarannya
2.      Meningkatkan motivasi,
3.      Menyesuaikan materi dengan kemampuan belajar siswa.
4.      Menghemat waktu
5.      Membuat belajar lebih menyenangkan.

2.      Peran Teknologi Pendidikan Dalam Bidang Pemerintahan (E-GOVERMENT)
Penggunaan teknologi informasi oleh pemerintahan, seperti internet yang menghubungkan keperluan penduduk, bisnis, dan lainnya. Dan bisa menjadi proses transaksi bisnis antara publik dengan pemerintah melalui sistem otomatis dan jaringan internet. Manfaatnya adalah pelayanan servis kepada masyarakat dilakukan secara lebih baik dan 24 jam penuh, peningkatan hubungan antara pemerintah perilaku bisnis dan masyarakat umum secara tranparansi ( keterbukaan),  melakukan pemberdayaan masyarakat melalui informasi yang mudah di peroleh, serta pelaksanaan pemerintahan yang lebih efesien.
Dan yang perlu di pahami adalah sektor pemerintah merupakan pendorong serta fasilitator dalam keberhasilan berbagai kegiatan pembangunan.



3.      Peran Teknologi Informasi dengan Perdagangan
Dalam dunia perdagangan banyak sekali kemudahan dengan adanya teknologi yang canggih, karena dapat mempermudah jual beli dengan on-line tanpa harus bertemu langsung dengan pedagang nya. Dengan internet kita bisa berjual secara online. Memasarkan produk dengan mudah tanpa harus mengeluarkan biaya banyak untuk memasarkannya. Hanya melalui internet dan pembayaran juga bisa di lakukan lewat bank yang telah di tentukan dan pengirimnya melalui paket. Tetapi di sini pelanggan harus berhati hati, wapadai penipuan yang ada dan harus pandai dalam memilih link dalam berbelanja.

4.      Peran Teknologi Pendidikan dalam bidang Sosial Masyarakat
Teknologi yang ada di dalam dunia sosial dan masyarakat sangat lah mudah di dapat dan dapat di gunakan di berbagai kalangan dan usia. Teknologi semakin tahun akan berubah. Teknologi juga mempermudah masyrakat berhubungan dengan satu yang lain, misalnya ada pertemuan tentang rapat desa, sementara kepala desa sedang ada rapat di dinas lalu kepala desa juga bisa melakukan rapat dengan jarak jauh, dan hasil rapat dapat di kirim oleh sekertaris desa dan dikirim melaui via e- mail atau via telephone. Tanpa harus menunggu lam jika harus mengirim data melalui kantor pos atau paket TIKI.

Jumat, 22 Mei 2015

tugas 6 SIM E- Learning



            Pengertian E-Learning: Apa itu E-Learning - E-learning dapat didefinisikan sebagai sebuah bentuk teknologi informasi pendidikan dalam bentuk elektronik. Pengertian ini sejalan dengan huruf “E” pada kata E-Learning yang berarti “Elektronik”. Pengertian e-learning sendiri sebenarnya sangat luas, namun istilah e-learning lebih tepat ditujukan sebagai usaha untuk membuat transformasi proses belajar mengajar yang ada di sekolah atau kampus ke dalam bentuk digital yang dijembatani oleh teknologi internet. Dalam teknologi e-learning, semua proses belajar mengajar yang biasa didapatkan di dalam sebuah kelas dilakukan secara live namun virtual. Artinya pada saat yang sama seorang pendidik mengajar di depan sebuah komputer yang ada di suatu tempat.

Description: Pengertian E-Learning
Pengertian E-Learning
Banyak ahli yang menguraikan pengertian e-learning dari berbagai sudut pandang. Salah satunya adalah Hartley yang mendefinisikan e-learning sebagai suatu jenis cara belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media internet, intranet, atau media jaringan komputer lainnya. E-learning merupakan upaya menghubungkan pembelajar (peserta didik) yang secara fisik terpisah atau bahkan berjauhan namun dapat saling berkomunikasi, berinteraksi, atau berkolaborasi secara langsung (synchronous) maupun secara tidak langsung (asynchronous). Jadi, e-learning adalah bentuk pembelajaran/pelatihan jarak jauh yang memanfaatkan teknologi telekomunikasi dan informasi.

Description: E-Learning
Ilustrasi E-Learning
E-learning adalah suatu sistem atau konsep pendidikan yang memanfaatkan teknologi informasi dalam proses belajar mengajar. Berikut beberapa pengertian E-learning dari berbagai sumber:
  1. Pembelajaran yang disusun dengan tujuan menggunakan sistem elektronik atau komputer sehingga mampu mendukung proses pembelajaran (Michael, 2013:27). 
  2. Proses pembelajaran jarak jauh dengan menggabungkan prinsip-prinsip dalam proses pembelajaran dengan teknologi (Chandrawati, 2010).
  3. Sistem pembelajaran yang digunakan sebagai sarana untuk proses belajar mengajar yang dilaksanakan tanpa harus bertatap muka secara langsung antara guru dengan siswa (Ardiansyah, 2013).
Karakteristik E-learning
Menurut Rosenberg (2001) karakteristik E-learning bersifat jaringan, yang membuatnya mampu memperbaiki secara cepat, menyimpan atau memunculkan kembali, mendistribusikan, dan sharing pembelajaran dan informasi.

Karakteristik E-learning menurut Nursalam (2008:135) adalah:
  1. Memanfaatkan jasa teknologi elektronik.
  2. Memanfaatkan keunggulan komputer (digital media dan komputer networks)
  3. Menggunakan bahan ajar yang bersifat mandiri (self learning materials) kemudian disimpan di komputer, sehingga dapat diakses oleh doesen dan mahasiswa kapan saja dan dimana saja.
  4. Memanfaatkan jadwal pembelajaran, kurikulum, hasil kemajuan belajar, dan hal-hal yang berkaitan dengan administrasi pendidikan dapat dilihat setiap saat di komputer.
Manfaat E-learning
Manfaat E-learning adalah:
  1. Fleksibel. E-learning memberi fleksibilitas dalam memilih waktu dan tempat untuk mengakses perjalanan.
  2. Belajar Mandiri. E-learning memberi kesempatan bagi pembelajar secara mandiri memegang kendali atas keberhasilan belajar.
  3. Efisiensi Biaya. E-learning memberi efisiensi biaya bagi administrasi penyelenggara, efisiensi penyediaan sarana dan fasilitas fisik untuk belajar dan efisiensi biaya bagi pembelajar adalah biaya transportasi dan akomodasi.
Manfaat E-learning menurut Pranoto, dkk (2009:309) adalah:
  1. Penggunaan E-learning untuk menunjang pelaksanaan  proses belajar dapat meningkatkan daya serap mahasiswa atas materi yang diajarkan.
  2. Meningkatkan partisipasi aktif dari mahasiswa.
  3. Meningkatkan partisipasi aktif dari mahasiswa.
  4. Meningkatkan kemampuan belajar mandiri mahasiswa.
  5. Meningkatkan kualitas materi pendidik dan pelatihan.
  6. Meningkatkan kemampuan menampilkan informasi dengan perangkat teknologi informasi, dimana dengan perangkat biasa sulit dilakukan.

FUNGSI DAN PENYELENGGARAAN E-LEARNING        
Menurut Siahaan (2004), setidaknya ada 3 (tiga) fungsi pembelajaran elektronik terhadap kegiatan pembelajaran di dalam kelas (classroom instruction) :
1.Suplemen(tambahan)
            Dikatakan berfungsi sebagai suplemen apabila peserta didik mempunyai kebebasan memilih, apakah akan memanfaatkan materi pembelajaran elektronik atau tidak. Dalam hal ini tidak ada kewajiban/keharusan bagi peserta didik untuk mengakses materi pembelajaran elektronik. Sekalipun sifatnya opsional, peserta didik yang memanfaatkannya tentu akan memiliki tambahan pengetahuan atau wawasan
2.Komplemen(pelengkap)
            Dikatakan berfungsi sebagai komplemen apabila materi pembelajaran elektronik diprogramkan untuk melengkapi materi pembelajaran yang diterima peserta didik di dalam kelas. Sebagai komplemen berarti materi pembelajaran elektronik diprogramkan untuk melengkapi materi pengayaan atau remedial. Dikatakan sebagai pengayaan (enrichment) apabila kepada peserta didik yang dapat dengan cepat menguasai/ memahami materi pelajaran yang disampaikan pada saat tatap muka diberi kesempatan untuk mengakses materi pembelajaran elektronik yang memang secara khusus dikembangkan untuk mereka. Tujuannya agar semakin memantapkan tingkat penguasaan terhadap materi pelajaran yang telah diterima di kelas. Dikatakan sebagai
program remedial, apabila peserta didik yang mengalami kesulitan memahami materi pelajaran pada saat tatap muka diberikan kesempatan untuk memanfaatkan materi pembelajaran elektronik yang memang secara khusus dirancang untuk mereka. Tujuannya agar peserta didik semakin mudah memahami materi pelajaran yang disajikan di kelas.
3.Substitusi(pengganti)
            Dikatakan sebagai substitusi apabila e-learning dilakukan sebagai pengganti kegiatan belajar, misalnya dengan menggunakan model-model kegiatan pembelajaran. Ada 3 (tiga) alternatif model yang dapat dipilih, yakni : (1) sepenuhnya secara tatap muka (konvensional), (2) sebagian secara tatap muka dan sebagian lagi melalui internet, atau bahkan (3) sepenuhnya melalui internet.
Ada beberapa pertimbangan untuk menggunakan e-learning dewasa ini, antara lain :
a. harga perangkat komputer semakin lama semakin terjangkau (tidak lagi diperlakukan sebagai barang mewah).
b. Peningkatan kemampuan perangkat komputer dalam mengolah data lebih cepat dan kapasitas penyimpanan data semakin besar
c. Memperluas akses atau jaringan komunikasi
d. Memperpendek jarah dan mempermudah komunikasi
e. Mempermudah pencarian atau penelusuran informasi melalui internet.

SYARAT & KENDALA E-LEARNING
Syarat-Syarat E-learning
Menurut Newsletter of ODLQC, 2001 (dalam Siahaan) syarat-syarat kegiatan pembelajaran elektronik (e-learning) adalah :
       a. kegiatan pembelajaran dilakukan melalui pemanfaatan jaringan dalam hal ini internet.
       b. Tersedianya dukungan layanan belajar yang dapat dimanfaatkan oleh peserta belajar, misalnya CD-ROM atau bahan cetak
       c. tersedianya dukungan layanan tutor yang dapat membantu peserta belajar apabila mengalami kesulitan
       d. adanya lembaga yang menyelenggarakan/mengelola kegiatan e-learning
       e. adanya sikap positif pendidik dan tenaga kependidikan terhadap teknologi komputer dan internet
       f. adanya rancangan sistem pembelajaran yang dapat dipelajari/diketahui oleh setiap peserta belajar
       g. adanya sistem evaluasi terhadap kemajuan atau perkembangan belajar peserta belajar
       h. adanya mekanisme umpan balik yang dikembangkan oleh lembaga penyelenggara

Keunggulan e-learning
E-learning dapat dengan cepat diterima dan kemudian diadopsi adalah karena memiliki kelebihan/keunggulan sebagai berikut (Effendi, 2005) :
a. Pengurangan biaya
b. Fleksibilitas. Dapat belajar kapan dan dimana saja, selama terhubung dengan internet.
c. Personalisasi. Siswa dapat belajar sesuai dengan kemampuan belajar mereka.
d. Standarisasi. Dengan e-learning mengatasi adanya perbedaan yang berasal dari guru, seperti : cara mengajarnya, materi dan penguasaan materi yang berbeda, sehingga memberikan standar kualitas yang lebih konsisten.
e. Efektivitas. Suatu studi oleh J.D Fletcher menunjukkan bahwa tingkat retensi dan aplikasi dari pelajaran melalui metode e-learning meningkat sebanyak 25 % dibandingkan pelatihan yang menggunakan cara tradisional
f. Kecepatan. Kecepatan distribusi materi pelajaran akan meningkat, karena pelajaran tersebut dapat dengan cepat disampaikan melalui internet.

Kendala-kendala e-learning
Kendala atau hambatan dalam penyelenggaraan e-learning, yaitu (Effendi, 2005) :
a. Investasi. Walaupun e-learning pada akhirnya dapat menghemat biaya pendidikan, akan tetapi memerlukan investasi yang sangat besar pada permulaannya.
b. Budaya. Pemanfaatan e-learning membutuhkan budaya belajar mandiri dan kebiasaan untuk belajar atau mengikuti pembelajaran melalui komputer.
c. Teknologi dan infrastruktur. E-learning membutuhkan perangkat komputer, jaringan handal, dan teknologi yang tepat.
d. Desain materi. Penyampaian materi melalui e-learning perlu dikemas dalam bentuk yang learner-centric. Saat ini masih sangat sedikit instructional designer yang berpengalaman dalam membuat suatu paket pelajaran e-learning yang memadai.
Kekurangan E-Learning
Sebagaimana asal kata dari e-learning yang terdiri dari e (elektronik) dan
learning (belajar), maka system ini juga mempunyai kekurangan, antara lain :
1. Bagi orang yang gagap teknologi, system ini belum bisa diterapkan.
2. Keterbatasan jumlah computer yang dimiliki oleh sekolah juga menghambat
pelaksanaan e-learning.
3. Kehadiran guru sebagai makhluk yang dapat berinteraksi secara langsung dengan
para murid telah menghilang dari ruang-ruang elektronik e-learning ini.
Kelemahan lain dalam e-learning yang sering menjadi pembicaraan, antara lain kemungkinan adanya kecurangan, plagiasi, dan pelanggaran hak cipta. Kuldep.
Pembelajaran dengan menggunakan e-learning juga harus membutuhkan jaringan internet untuk pembelajaran jarak jauh. 

DAMPAK DAN PEMBIAYAAN E-LEARNING
Para pelajar merasakan sensasi belajar yang benar-benar berbeda dibandingkan kelas konvensional. Akses mereka terhadap informasi juga meningkat dengan drastis. Selain itu, para pelajar juga dapat memilih sendiri cara belajar yang dirasa paling cocok dengan kepribadian mereka ketika mengikuti kelas e-learning. Para pendidik merasakan dampak dari penggunaan e-learning terhadap metode pengajaran yang digunakan. Mereka perlu melakukan adaptasi dalam cara pengajaran yang disampaikan yang tentunya berbeda dengan metode konvensional. Selain itu juga diperlukan keahlian dalam menyediakan materi pembelajaran yang menarik untuk digunakan melalui sistem e-learning dan menggunakan fitur-fitur yang disediakan pada sistem e-learning dengan optimal dan efisien. Institusi pendidikan juga merasakan dampak dari penggunaan e-learning, khususnya dalam hal biaya penyelenggaraan pendidikan. Institusi juga bertanggung jawab untuk mengadakan pelatihan kepada para tenaga pengajarnya dan menyediakan teknologi atau media yang menjadi landasan dari sistem e-learning yang digunakan.Segi pembiayaan adalah salah satu perhatian utama bagi pihak yang. Adanya masalah biaya ini menyebabkan beberapa institusi pendidikan yang memiliki keterbatasan finansial memilih untuk bekerja sama dengan institusi pendidikan lain atau perusahaan penyedia layanan pengembangan sistem e-learning. 
PERAN INDUSTRI TI DALAM E-LEARNING
E-learning dikembangkan dari perpaduan aspek pembelajaran dan aspek teknologi. Dari sisi teknologi, keberhasilan e-learning mencakup perpaduan aspek teknologi:
·Software
·Hardware
& Networking/communication
Secara garis besar, kontribusi atau peran dari perusahaan-perusahaan atau vendor TI terhadap perkembangan implementasi e-learning dapat dikategorikan menjadi dua , yaitu sebagai :
  • Technology Provider
  • Service Provider
Technology provider di bidang e-learning pun memiliki specialisasi yang berbeda, antara lain :
  • Pengembang LMS -Learning Management System
Beberapa pengembang LMS di dunia antara lain :
  • Web-CT
Web-CT merupakan salah satu leader di bidang e-learning software di dunia dengan spesialisasi untuk implementasi di institusi pendidikan.
  • BlackBoard
    Dengan aplikasi Academic Suite-nya, Blackboard juga menjadi salah satu leader aplikasi e-learning untuk institusi pendidikan.
  • Plateau
  • Saba
  •  SumTotal
  •  Docent
  • Click2Learn
  • TEDS
  • RWD, dll
E-LEARNING DI ERA GLOBALISASI
Pembelajaran dengan bantuan komputer (PBK) atau Computer Assisted Instruction (CAI) merupakan awal mula kemunculan dari e-learning. Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, penerapan e-Learning merupakan suatu strategi yang efektif untuk mengejar ketertinggalan bangsa kita dengan bangsa lainnya yang sudah selangkah lebih maju dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), terutama teknologi informasi. Sebagai solusi, e-Learning memiliki keunggulan berupa biaya pengembangan yang lebih murah, lebih baik, serta lebih cepat.
* Lebih Murah.
metode pembelajaran secara e-Learning tidak mengharuskan peserta kegiatan belajar mengajar menghadiri suatu ruang tertentu, tidak diperlukan keberadaan ataupun penyediaan seorang tutor.
* Lebih Baik.
 metode pembelajaran secara e-Learning tidak menetapkan seorang peserta sebagai bagian dari seluruh peserta lainnya mengikuti cara belajar teman-teman lainnya. Hal ini, jelas sekali membuat mereka yang memiliki intelegensia tinggi dapat mempelajari subjek masalah yang ingin dipelajari secara lebih mendalam dan dapat lebih banyak lagi mendapatkan informasi yang menarik.
*Lebih Cepat.
asalkan peserta tersebut memiliki hak akses perangkat teknologi informasi (misalnya komputer),
dengan cepat ia akan segera mendapatkan informasi yang dicarinya, bahkan tanpa disadiri ia mungkin akan mendapatkan informasi jauh melebihi dari apa yang ia cari.

Kamis, 14 Mei 2015

Media Pembelajaran



TUGAS TERSTRUKTUR                                                                                    DOSEN PENGAMPU
MEDIA PEMBELAJARAN                                                                                   Nunu Mahnun, M. Pd
JENIS-JENIS MEDIA PEMBELAJARAN
DISUSUN OLEH :
FAHDIATI AGUSTIN

SRI RAHAYU
TATI ISTIQOMAH
MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
KONSENTRASI ADMINISTRASI PENDIDIKAN
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
RIAU
2014/2015


KATA PENGANTAR
            Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT karena atas rahmatnya dalam kesempatan yang berbahagia ini kita masih di beri nikmat dan karunia oleh Nya. Di dalam pembahasan makalah kali ini bertajuk seperti yang tertera di Cover, dengan itu kami berfokus dalam materi seperti yang akan kita bahas nanti.
            Makalah yang tersusun ini sebagai tugas mata kuliah Media Pembelajaran dengan berbekal apa yang ada dalam Referensi yang ada. Selanjutnya kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak Nunu Mahnun, M. Pd sebagai Dosen Pengampu mata kuliah Media Pembelajaran, dan juga kepada rekan-rekan semuanya yang telah berpartisipasi dalam penyelesaian makalah ini baik secara langsung maupun secara tidak langsung.
           


Pekanbaru, 23 Maret 2015

 Penyusun


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................. ii
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang................................................................................... 1
B.     Rumusan Masalah............................................................................... 2
C.     Tujuan Penulisan................................................................................. 2
BAB II
PEMBAHASAN
A.    Jenis Media Pembelajaran................................................................... 3
1.      Media Cetak................................................................................. 3
2.      Media Pameran............................................................................. 6
3.      Media Audio................................................................................ 8
4.      Gambar Bergerak.......................................................................... 9
5.      Multimedia................................................................................... 9
6.      Perangkat Komputer................................................................... 10
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 13






BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
Media pembelajaran dapat digolongkan menjadi media tradisional dan media digital. Media tradisional dalam konteks ini adalah ragam media yang digunakan dengan tanpa dukungan perangkat elektronik atau komputer. Sedangkan media digital adalah ragam media yang penggunaanya harus didukung oleh perangkat komputer.
Ragam media yang tergolong sebagai media tradisional yaitu: buku, poster, realia, dan model. Walaupun tidak tergolong sebagai media yang mutakhir, media tradisional tetap pouler untuk digunakan sebagai sumber belajar.
Sebagai contoh perkembangan teknologi digital yang pesat tidak mempengaruhi pemanfaatan buku – bahan ajar cetak – sebagai sebuah sumber belajar. Hal ini disebabkan buku memiliki potensi berupa random access yang memfasilitasi penggunanya memililih dengan cepat bagian atau bab yang ingin dipelajarinya.
Perkembangan media digital dan jaringan yang belakangan ini berlangsung sangat pesat telah memberi pengaruh yang signifikan terhadap seluruh aspek kehidupan manusia, termasuk didalamnya aktivitas belajar. Perkembangan ini mengakibatkan aktivitas belajar tidak lagi hanya berlangsung dengan sumber informasi yang terbatas, tapi beraneka dan terbuka.
Revolusi teknologi komputer yang demikian pesat telah membuat ukuran perangkat digital ini menjadi semakin kecil. Perangkat komputer yang pada masa lalu hanya dapat dioperasikan di suatu tempat sebagai work station, kini telah berubah menjadi perangkat yang lebih ringkas dan mudah dibawa (portable). Ukuran perangkat digital yang semakin ringkas telah membantu kita untuk dapat menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan yang menggunakan komputer dimana saja dan kapan saja. Perangkat seperti laptop, ultra portable computer, dan personal digital assistance (PDA) adalah contoh nyata dari perkembangan teknologi komputer kearah bentuk dan ukuran yang semakin ringkas.
Karena perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berlangsung pesat beberapa jenis media seperti OHP, Slide suara, dan presentasi multi gambar sudah digantikan oleh teknologi media yang lebih canggih yaitu komputer multimedia dan jaringan. Penggunaan OHP digantikan dengan perangkat lunak computer yang penggunaannya diproyeksikan dengan LCD.
B.  Rumusan Masalah
Adapun Rumusan Masalah yang penulis sajikan adalah apa-apa saja yang termasuk ke dalam jenis-jenis media pembelajaran
C.  Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini ialah agar mahasiswa / I memahami jenisjenis media pembelajaran
BAB II
PEMBAHASAN
A.  Jenis Media Pembelajaran
Kemp dan Dayton (1985) mengemukakan klasifikasi jenis media sebagai berikut: (1) media cetak: (2) media yang dipamerkan (displayed media); (3) overhead transparency (OHP); (4) rekaman suara; (5) slide suara dan film strip; (6) presentasi multi gambar; (7) video dan film; (8) pembelajaran berbasis komputer (computer based instruction). Karena perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berlangsung pesat beberapa jenis media seperti OHP, Slide suara, dan presentasi multi gambar sudah digantikan oleh teknologi media yang lebih canggih yaitu komputer multimedia dan jaringan. Penggunaan OHP digantikan dengan perangkat lunak computer yang penggunaannya diproyeksikan dengan LCD.
Heinich dan kawan-kawan (2005) mengemukakan beberapa jenis media pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru, instruktur, dan perancang ptogram pembelajaran yaitu: (1) media cetak/teks; (2) media pameran/display; (3) media audio; (4) gambar bergerak/motion pictures; (5) multimedia; (6) media berbasis web atau internet. Berikut ini merupakan deskripsi singkat tentang ragam media berdasarkan klasifikasinya.
1.    Media cetak
Media Cetak merupakan jenis media yang telah lama digunakan sebagai bahan untuk belajar. Media cetak juga dipandang sebagai jenis media yang relatif murah dan sangat fleksibel penggunaannya. Media cetak atau teks memiliki ragam yang bervariasi yang meliputi: buku, brosur, leaflet, dan hand out. Siswa dapat memanfaatkan media cetak di mana saja, kapan saja, dan tanpa memerlukan peralatan khusus. Bahan grafis juga tergolong sebagai media cetak yang memuat informasi dan pengetahuan yang spesifik misalnya; gambar; diagram, chart, grafik, dan poster, serta kartun.
Gambar yang dipergunakan untuk mengkomunikasikan pengetahuan dan informasi dapat berbentuk sketsa yang berisi garis-garis yang membentuk dan mencitrakan orang, tempat, objek dan konsep tertentu. Gambar pada umumnya lebih representatif daripada sketsa. Artinya, garis-garis yang terdapat pada gambar lebih banyak dan lebih akurat sehingga dapat mengungkapkan objek mendekati keadaan yang sebenarnya atau realita
Contoh flowchart
Grafik digunakan untuk memberikan penjelasan tentang data numerik. Setiap unsur visual yang terdapat di dalam grafik mewakili suatu data numerik. Selain itu, grafik juga dapat menggambarkan adanya keterkaitan antara unit yang terdapat dalam data berikut kecenderungannya (tendency). Grafik sebagai suatu medium komunikasi dapat diklasifikasikan menjadi empat jenis yaitu: grafik batang, grafik gambar, grafik lingkaran, dan grafik garis
Poster merupakan konsep visual yang terdiri dari kombinasi antara garis, warna dan kata-kata (teks). Medium poster ditujukan untuk menangkap dan mempertahankan perhatian orang (eye cathing) agar mereka dapat memahami pesan yang terdapat di dalamnya. Poster yang dirancang dan diproduksi sesuai dengan tujuan yang akan dicapai, pada umumnya mampu mendorong seseorang untuk melakuan tindakan atau action tertentu. Poster perlu dirancang agar mengandung pesan dan informasi yang akurat. Selain itu poster harus dibuat secara menarik sehingga mampu membuat orang mempelajari isi informasi yang terdapat di dalamnya. Poster pada umumnya bersifat persuasif, membujuk orang untuk melakukan suatu tindakan (action). Misalnya, poster yang mengajak masyarakat untuk mencegah tersebarnya wabah flu burung, demam berdarah, atau menerima praktek keluarga berencana.
Contoh poster
Kartun merupakan format bahan grafis yang paling populer sebagai suatu medium komunikasi. Kartun didefinisikan sebagai gambar atau karikatur yang dapat memberikan informasi tentang orang atau peristiwa. Medium ini sering diterbitkan dalam media cetak seperti koran, bahan-bahan periodik dan buku. Kartun biasanya berisi informasi yang aktual tentang tokoh, kebijakan dan peristiwa yang tengah berlangsung. Kartun merupakan medium komunikasi yang mudah dimengerti. Medium ini seringkali digunakan untuk mengungkapkan sesuatu yang lucu tanpa mengurangi maksud dan tujuan informasi yang ingin disampaikan. Kartun dapat juga menunjukkan waktu terjadinya suatu peristiwa. Medium kartun dapat digunakan untuk menyampaikan pesan dan informasi pada pemirsa atau audience yang beragam – usia, kondisi social, dan ekonomi
Contoh kartun
Walaupun teknologi komputer dan digital telah berkembang sangat pesat, namun media cetak tetap digunakan secara luas. Hali ini disebakan media cetak memiliki beberapa keunggulan yaitu:
a.       Bentuk fisiknya mudah dibawa-bawa, memudahkan pengguna untuk membacanya sewaktu-waktu kapan saja dan di mana saja;
b.      Ekonomis, mudah pendistribusiannya, serta mudah untuk dipindah-pindah;
c.       Pembaca diberi kesempatan untuk mencerna isi informasi yang terkandung di dalamnya sesuai dengan kecepatan dan kemampuan
d.      Memungkinkan pembaca mengulang-ulang isi/materi yang dibacanya;
e.       Mampu menghasilkan kesamaan pengertian terhadap informasi yang terkandung di dalamnya.
f.       Memungkinkan pembaca menentukan isi/materi yang akan dipelajari (random access).
2.    Media pameran
Media pameran atau display media digunakan sebagai sarana informasi dan pengetahuan yang menarik bagi penggunanya. Sama halnya seperti media cetak, jenis media pembelajaran ini juga bervariasi mulai dari benda sesunguhnya (real object) sampai kepada benda tiruan atau replica dan model. Penggunaan media ini dilakukan dengan cara memamerkannya di suatu tempat tertentu sehingga pesan dan informasi yang terdapat didalamnya dapat diamati dan dipelajari oleh siswa. Contoh media pameran yaitu: realia, model, diorama, dan kit.
Realia adalah benda asli atau orisinal yang digunakan sebagai medium untuk memperoleh suatu informasi. Sebagai medium realia tidak mengalami perubahan sama sekali. Akan tetapi, kesulitan kadang-kadang muncul dalam menghadirkan realia secara utuh ke dalam ruangan. Agar dapat digunakan sebagai medium yang dapat menyampaikan informasi dan pengetahuan bagi penggunanya, realia perlu mengalami sedikit modifikasi. Dalam dunia pendidikan, realia sering dianggap sebagai medium informasi yang paling mudah diakses dan dapat menarik perhatian
Contoh realia
Realia merupakan jenis media yang mampu menjelaskan konsep yang abstrak dengan hanya sedikit atau tanpa keterangan verbal. Dalam aktivitas pembelajaran, realia dapat memberikan pengalaman belajar langsung. Dengan pengalaman langsung seperti ini siswa sebagai pengguna realia dapat memahami seluk-beluk benda nyata yang sedang dipelajari. Pengalaman langsung yang dapat diberikan oleh realia adalah menyentuh objek dan mengamati bagian-bagian objek yang digunakan sebagai realia.
Model dapat diartikan sebagai benda-benda pengganti yang fungsinya ditujukan untuk menggantikan benda sebenarnya. Model dipergunakan sebagai medium informasi untuk menjelaskan konsep dari suatu proses, sistem atau objek belajar dalam bentuk yang sederhana, jelas dan menarik. Penggunaan model dalam proses belajar juga dapat memberikan keuntungan yang lain yaitu memberikan pengalaman nyata atau konkret kepada pengguna karena satu dan lain hal yang tidak bisa diberikan oleh realia. Perlu diingat bahwa sebagai sebuah medium informasi, model dapat digunakan untuk mendukung pembelajaran tentang komponen-komponen dalam sebuah sistem atau tahap-tahap dalam sebuah prosedur.
Diorama adalah sebuah pameran statis atau diam yang didesain untuk menyampaikan informasi tentang kejadian nyata yang terjadi di masa lalu atau sekarang atau menggambarkan masa depan dalam bentuk tiga dimensi. Untuk lebih menghadirkan efek kehidupan yang nyata, pemandangan tersebut diberi suatu latar belakang yang sesuai. Anda dapat melihat diorama peristiwa bersejarah yang pernah terjadi di Indonesia di ruang bagian bawah Monumen Nasional atau Monas Jakarta. Pada proses belajar di dalam kelas, diorama digunakan oleh guru untuk melukiskan suatu pelajaran atau untuk memperkenalkan suatu topik utama, misalnya dalam pelajaran sejarah diorama digunakan untuk melukiskan epik perang di masa lalu. Sedang dalam dunia industri, diorama sering dibuat untuk menampilkan tata letak atau lay out sebuah pabrik yang digunakan untuk menghasilkan produk
Contoh diorama sderhana
Kit adalah medium yang banyak digunakan dalam proses belajar-mengajar khususnya untuk mengajar pengetahuan dan keterampilan yang bersifat khusus atau keahlian. Medium ini merupakan medium yang bersifat multisensory. Dengan kata lain, kit merupakan medium yang bisa diraba, dilihat, didengar, dan dapat diamati melalui panca indera manusia. Dalam menyampaikan informasi dan pengetahuan, pengguna kit harus ikut terlibat dan berinteraksi langsung dengan benda-benda yang menjadi bagian dari koleksi kit tersebut. Proses belajar berlangsung melalui interaksi antara siswa dengan kit sebagai media pembelajaran (learning by doing).
3.    Media audio
Media audio merupakan jenis media spesifik yang efektif dan efisien untuk digunakan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Walaupun jenis media ini dapat digunakan untuk menyampaikan hampir semua jenis informasi dan pengetahuan, namun sejumlah ahli berpandangan bahwa media audio sangat tepat untuk digunakan dalam pembelajaran tentang kemampuan berbahasa dan juga seni. Belajar tentang cara pengucapan bahasa asing (pronounciation) misalnya, akan lebih efektif dan efisien jika menggunakan jenis media audio. Demikian pula halnya dengan pelajaran seni musik dan olah suara (vocal) akan berlangsung lebih baik jika menggunakan jenis media audio.
Secara umum penggunaan media audio sebagai sarana pembelajaran memiliki beberapa keunggulan antara lain: (1) relatif murah untuk mengkomunikasikan informasi; (2) mudah untuk diperoleh dan mudah untuk digunakan; (3) fleksibel untuk digunakan dalam proses belajar baik berkelompok maupun individu: (4) bentuknya ringkas dan mudah dibawa.
Media audio juga dapat digunakan untuk melatih kemampuan berpidato dengan menggunakan bahasa asing. Hal yang lebih penting yaitu siswa dapat menggunakan medium audio untuk menganalisis pesan dan informasi yang terdapat di dalam medium tersebut. Medium audio dapat juga digunakan untuk pembelajaran yang menekankan pada apresiasi dan aspek afektif. Contoh untuk hal ini adalah dongeng melalui rekaman kaset audio yang dilakukan untuk pembelajaran pendidikan karakter pada anak usia dini. Melalui dongeng, anak usia dini akan tergerak emosinya untuk menanamkan nilai-nilai karakter yang didongengkan oleh guru.
4.    Gambar bergerak
Gambar bergerak atau motion pictures merupakan jenis media yang mampu memperlihatkan gambar bergerak yang terintegrasi dengan unsur suara. Contoh jenis media ini yaitu film dan video. Kedua jenis media ini memiliki features atau kemampuan yang luar biasa sebagai sebuah media komunikasi. Video dan film mampu menampilkan informasi dan pengetahuan dalam sebuah tayangan yang realistik. Video dan film juga mampu memperlihatkan peristiwa dan objek yang direkam secara nyata. Penggunaan yang bijaksana dari kedua jenis media ini akan memberikan pengalaman belajar yang luar biasa efektif bagi siswa atau pemirsa
5.    Multimedia
Multimedia merupakan produk dari kemajuan teknologi digital. Media ini mampu memberikan pengalaman belajar yang kaya bagi penggunanya. Multimedia dapat menampilkan pesan dan pengetahuan dalam bentuk gabungan atau kombinasi antara beberapa unsur seperti: teks, audio, grafis, video, dan animasi secara simultan. Dengan kemampuan ini program
multimedia dapat menayangkan informasi yang sangat komprehensif untuk dipelajari oleh siswa. Penggunaan multimedia sebagai sarana pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan belajar yang dimiliki oleh individu penggunanya. Saat ini program multimedia pembelajaran telah terintegrasi penggunaanya dengan perangkat komputer. Hal ini menyebabkan program multimedia dapat digunakan sebagai media interaktif. Banyak strategi dan metode yang dapat digunakan untuk merancang dan memproduksi program multimedia yang efektif sebagai media pembelajaran interaktif. Sifat interaktifitas yang terdapat di dalam jenis multimedia mampu memuat proses pembelajaran menjadi bersifat “dialogis.”
Konsep multimedia
6.    Perangkat komputer
Perangkat komputer telah berkembang tidak lagi hanya berfungsi sebagai sarana komputasi, tapi telah menjadi sarana untuk berkomunikasi. Penggunaan komputer telah membentuk jaringan (network) yang mendunia. Sebagai pengguna jaringan komputer, Anda dapat berkomunikasi dengan jaringan komputer yang berada di belahan dunia lain. Selain untuk melakukan komunikasi antar jaringan, kita juga dapat mencari dan menemukan beragam informasi dan pengetahuan yang kita perlukan dari berbagai situs jaringan (website).
Sejumlah mesin pencari atau searching machine seperti google dan yahoo dapat membantu kita dalam menemukan informasi dan pengetahuan yang diperlukan. Kita dapat mengembangkan isi atau materi pelajaran dari beragam situs jaringan yang tersedia. Hal penting yang perlu diperhatikan dalam mengunakan jaringan komputer adalah apakah materi pelajaran yang kita pilih tersebut sesuai dengan minat dan kemampuan siswa (learner). Pemanfaatan media yang ditujukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dapat dilakukan hampir pada semua jenjang dan satuan pendidikan. Hal penting yang perlu diperhatikan dalam memilih media pembelajaran adalah kesesuaian antara jenis media yang akan digunakan dengan tujuan pembelajaran atau kompetensi dan karakteristik siswa yang akan belajar.


BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Setiap jenis media memiliki kemampuan dan karakteristik atau fitur spesifik yang dapat digunakan untuk keperluan yang spesifik pula. Fitur-fitur spesifik yang dimiliki oleh sebuah media pembelajaran membedakan media tersebut dengan jenis media yang lain. Berdasarkan fitur yang dimilikinya media pembelajaran dapat diklasifikasikan menjadi: (1) media cetak/teks; (2) media pameran/display; (3) media audio; (4) gambar bergerak/motion pictures; (5) multimedia; (5) media berbasis web atau internet.
Ragam media yang digunakan untuk aktivitas belajar dan pembelajaran juga dapat dikelompokkan berdasarkan cara pemanfaatannya mejadi media tradiosinal dan media digital. Media tradisional adalah ragam media yang digunakan dengan tanpa dukungan perangkat kelektronik atau komputer. Sedangkan media digital adalah ragam media yang penggunaanya harus didukung oleh penggunaan perangkat komputer. Ragam media yang tergolong sebagai media tradisional yaitu: buku, poster, realia, dan model. Walaupun tidak tergolong sebagai media yang mutakhir, media tradisional tetap pouler untuk digunakan sebagai sumber belajar. Contoh media yang tergolong digital adalah media audio, video, animasi, visual atau program multiedia dan program yang ditayangkan lewat jaringan internet.


DAFTAR PUSTAKA
Miarso.Yusufhadi. (2001). Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta: Penerbit Kencana.
Pribadi. B. A. (2009). Model Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Penerbit Dian Rakyat.
Pribadi. B. A. (2011). Model ASSURE untuk Mendesain Pembelajaran Sukses. Jakarta: Penerbit Dian Rakyat.